Kamis, 09 Februari 2012

Fenomena perampokan ala Robin Hood vs Koruptor....!



By Herawati Suryanegara

Menarik juga menyimak acara tv Kabar Petang di TV One yang menyoroti masalah perampokan ala Robin Hood di Batam. Dalam acara itu dihadirkan mantan perampok terkenal ditahun 1977, Jhonny Indo dan budayawan Sudjiwo Tedjo.
Kasus perampokan yang dilakukan Dedy di Batam, cukup unik dan ada kesamaan dengan kasus Jhonny Indo dahulu.Perampok membagi-bagikan sebagian harta hasil rampokannya kepada kaum miskin disekelilingnya. Bahkan Deddy lebih terarah lagi dalam menyalurkan hasil rampokannya. Ia mendirikan LSM untuk membantu kaum lemah, mendirikan mesjid dan membantu pengobatan orang yang sakit.
Ulah deddy tentunya membuat keterkejutan bagi warga setempat, yang selama ini tidak menyangka kalau Deddy adalah seorang perampok, bahkan ketua RTnya pun sedikit menyatakan pembelaan dengan menyatakan kejahatan yang dilakukan deddy tidak ada artinya bila dibanding dengan ulah para koruptor  di negeri kita ini.

Bukan mencari pembenaran,rampok tetaplah rampok. Perampokan merupakan pelanggaran hukum. Setuju dengan Sujiwo Tedjo katakan, kita tidak sedang membandingkan antara perampok ala Robin Hood ini dengan orang suci.  Namun dalam perampokan ala robin hood ini ada sejumlah masyarakat yang diuntungkan dan segelintir saja korbannya.  Berbeda dengan koruptor, banyak yang dirugikan,  sedikit  yang diuntungkan.

Coba kita perhatikan, sudah terlalu banyak sudah contoh kasus  korupsi yang sudah tidak dapat dicerna dengan logika dan akal sehat .misalnya tentang kasus rekening PNS gemuk atau kasus seorang polisi yang memiliki jabatan tertentu dengan masa kerja dibawah 15 tahun, sudah dapat memiliki mobil dan rumah mewah seharga miliaran rupiah. Padahal untuk masa kerja 15 tahun, seorang PNS memiliki standar gaji pokok tidak lebih dari 3 jutaan.....! .Ada betulnya juga apa yang disinggung Jhonny Indo tentang pepatah lama yang mengatakan “Dibalik kekayaan ada kecurangan....!

Sebagian lainnya, melakukan korupsi dengan alasan  untuk membiayai partainya yang pada akhirnya uang   mengalir pada kocek-kocek  elite-elite politik tertentu. Kaum miskin dan papa yang seharusnya dilindungi dan dipelihara Negara, tersingkirkan , tak terurus dan tak diberi jatah.


Demikianlah Korupsi di Indonesia demikian kronis dan terorganisir . dala

Senin, 05 Desember 2011

Aku benderang dengan cinta mu




Ku tahu langit hitam tak kan mampu mengelabuiku

karena ,

Aku tak perlu  sedikitpun cahaya untuk mengenang mu

karena,

Aku telah benderang dengan cinta mu

....... I love you.......

Senin, 21 November 2011

sendu.......!

kali ini aku benar-benar tak melihat ada bunga bermekaran disini
semua meranggas sebelum waktunya
kematian yang tak sempurna...!

ku tak salahkan siapa,
hal percuma untuk ku lakukan
meski semua mata tertuju padanya,
lelaki jalang yang menghunus kepedihan
semenjak dini hari terbentangkan
hingga matahari lari dari pelukan
bahkan,
tak mungkin dia akui itu ,meski bau amis darah tercium dari tubuhnya
dia kan tetap mengelak!

ah...
senyum yang hilang








 




Kamis, 13 Oktober 2011

Ku tahu seseorang telah berdoa untuk ku




Nun jauh dipunggung bukit
Aku mendengar apa yang disampaikan angin
Seseorang  telah terbagun dimalam gelap
Karena ku hadir dalam mimpinya


Lalu,
Kau berbisik lirih penuh kasih untuk ku
Itu ku tahu
Kau bilang aku tak sendiri
Itupun ku pastikan padamu,
Aku  juga tahu


Disini,
Ku  terharu dalam sujud
Kita bertaut
Duh...
Nyeri didadaku
Seakan tiada tepi
Namun indahmu menghentikannya dalam sekejap


Dekap aku, mas......
Biarkan aku tetirah dari gundah yang menggila




Kamis, 06 Oktober 2011

Mengolah kekecewaan agar menjadi kebahagiaan......!




Tak ada satu orangpun didunia ini yang memiliki kebahagiaan yang abadi. Kehidupan manusia telah Tuhan ciptakan dalam berbagai warna, ada hitam dan putih,ada suka dan sedih, ada tawa dan tangis, ada kecewa dan kebahagiaan. Semua tak dapat terelakan dan tak satu manusiapun dapat mengingkari selain menghadapinya dengan penuh keikhlasan. Karena itu jangan pernah mencoba untuk lari dari kenyataan yang tengah kita hadapi.......!

Pada saat kita mendapatkan diri kita berada pada suatu titik yang menyedihkan, dengan berbagai perasaan diatas tentu kita kecewa dengan keadaan tersenut. dan tentu merasa sangat tidak nyaman dalam menjalani hari-hari. Beberapa hal yang mungkin dapat kita lakukan  adalah :
1. Menerima kenyataan bahwa diri kita ada dalam  kekecewaan secara jujur
2. Merenungi apa yang telah kita lakukan selama ini hingga kita mengetahui hal apa yang sebenarnya   telah  membuat kita kecewa.
3. merefleksi diri untuk mengetahui andil kita dalam proses terbentuknya kekecewaan yang tengah kita alami.
4. katakan pada diri sendiri bahwa kekecewaan, akibat dari kesedihan dan duka cita , bukanlah hal yang luar biasa. Namun menerimanya sebagai suatu kejadian atau peristiwa yang umum dan akan terjadi pada setiap orang, baik suka maupun tidak, rela ataupun terpaksa sekalipun, kekecewaan  akan teralami oleh semua manusia yang hidup dimuka bumi. So, untuk apa menghindarinya..........??? 


Setelah memahami poin 1,2,3 dan 4 mulailah kita mencari jalan keluar dari permasalahan misalnya dengan cara :
1.       Pertama kita katakan kepada diri kita bahwa kita tak akan berdiam diri dan membiarkan diri kita menangis dan merasa terpuruk selamanya. Ajaklah seluruh jasmani dan rohani kita untuk bangkit dan menata hari lebih baik. Katakana , bahwa kita dapat merubah perasaan kecewa dengan pertolongan diri kita sendiri.berhentilah berharaf ada orang lain yang kan datang menghibur. Tanamkan , bahwa kita mampu mengusir kekecewaan secara mandiri karena pada dasarnya kebahagiaan setiap orang ada pada dirinya masing-masing. Bukan terserah kepada orang lain...!!!

2.       Setelah itu,mari kita lihat diri kita secara obyektif, apa andil kita dalam hal yang menyebabkan kekecewaan itu.
Bersikaplah lapang dada bila akhirnya kita menyadari bahwa kekecewaan itu penyebabnya adalah diri kita sendiri. Bersiaplah kita untuk mulai bersikap, berfikir dan bertindak lebih baik .Berjanjilah kepada diri sendiri  agar tidak mengulangi kesalahan yang sama. Karena kita bukan seekor keledai yang dungu. Namun jangan juga kita menghukum diri kita secara berlebihan , karena itu akan menyebabkan frustasi yang berkepanjangan. bukankah salah dan hilap itu merupakan bagian dari sifat manusia ?
namun jangan pula terlalu menganggap enteng pada semua kesalahan yang telah kita perbuat. Bukankah ,  manusia adalah ada dalam kebaikan dan kebenaran, memiliki akal budi serta moral hingga dapat membedakan, mana perilaku yang boleh dan tidak boleh untuk kita lakukan, mengetahui mana yang baik dan buruk, benar atau salah. Ajaklah hati nurani kita bicara, karena hati nurani tidak akan berbohong.
Belajarlah memaafkan diri sendiri dan mulailah membuka kerendahan hati untuk meminta maaf kepada orang lain.

3.       Sebaliknya,  apabila  ternyata kekecewaan itu merupakan dampak dari perbuatan orang lain, katakan pada diri kita, bahwa kita bukan seorang pendendam. Kita adalah seorang pemaaf, kita adalah pribadi yang penuh kasih sayang. Kita adalah sumber energy posif bagi orang lain.
Percayalah, bahwa didalam lubuk hati orang yang  telah berbuat salah  , ada pengakuan bahkan penyesalan. Namun mungkin egonya yang tinggi membuat orang tersebut mencoba untuk mengikari suara hatinya.
Dari situ kita akan dapat menilai, siapakah yang layak untuk dikasihani?
Kita atau dirinya?
Siapakah yang seharusnya menangis?

Ayooo......hapus air matamu.........!!!

Mari kita sayangi mereka yang telah mengecewakan kita dengan memberinya maaf, dan mencoba menyadarkannya bahwa perbuatannya itu salah. Dan setiap hal yang menyakiti orang lain itu adalah dosa. Bantu dia untuk keluar dari dosa-dosanya. Bukankah orang berdosa akan mendapat siksa?

Jadi, saat kita merasa terpuruk, pertanyakan kembali,  siapa yang sebetulnya layak untuk menangis dan dikasihani....???

Namun apabila setelah kita ingatkan dia tidak mau mendengar, itu bukan berarti kita akan memberi peluang kepadanya untuk mengulangi perbuatan yang sama. 
Tentunya, “Tidak........!”. 
kita harus lebih berhati-hati bila menjalin komunikasi dan aktivitas lain dengannya, dengan mempertimbangkan kembali untuk melanjutkan hubungan  pertemanan ,percintaan atau bentuk hubungan lain apapun  dengannya atau kita akan mengatakan “Cukup sampai disini...!”.
ini sangat tergantung dari manfaat dan  kebahagian apa yang akan kita terima baik secara lahir maupun batin . Dan kita juga pertimbangkan , apakah dengan memaksakan melanjutkan hubungan dan berinteraksi terus dengannya kita dapat memberi efek yang positif atau negatifkah bagi kita dan dirinya?
Pertimbangkan hal itu...!

Keputusan terakhir ada pada diri sendiri.


4.    Mulailah buka lembaran baru. Katakan pada diri sendiri, bahwa kita sangat berhak untuk berbahagia saat ini,  tanpa harus menunggu esok hari.....!.
    biarkan kekecewaan dan kesedihan yang terjadi sebagi variasi hidup yang baik untuk memperkaya batin  agar kita dapat bertindak lebih bijak.



ingat...........!!!
Tak selamanya hari itu mendung,
Tak selamanya pula langit kita terang benderang.
Karena semua tiba pada saatnya....................!!!

Katakan kembali bahwa kita adalah pribadi yang layak untuk berbahagia dan dibahagiakan......!!!




Rabu, 05 Oktober 2011

Cinta itu….!!!!



                            
Cinta itu hujan yang dijatuhkan angin
Cinta itu , lorong sunyi ditengah kota
Cinta itu, rumah megah tak berpenghuni
Cinta itu ,bagai tamu tak diundang, ia masuk tanpa mengetuk
 

Cinta itu....
Senyum  yang menggoda
Cinta itu....
 air mata yang tertumpah
Cinta itu.....
Sepasang sandal jepit yang tertukar


Cinta itu....
Sudah kubuang jauh
Sepanjang kali cimadiri  bersama sampah yang berserak
bersama tawa anak-anak bermain sampan
Dan mimpi para bunda yang mandi setengah berkutang
Dan kaum  bapak , yang mengail ikan tanpa umpan


Cinta itu.......
Sama sekali Bukan mengenai tentang mu.......!

Selasa, 04 Oktober 2011

Aku bukan pecundang........!!!

Saat  ku merasakan hidupku mulai tak lengkap
Aku tak berfikir untuk berhenti ataupun menghentikannya
Ku kan terus  mengais, mencari sisa-sisa kesempurnaan
Dan memungutinya meski dalam wujud serpihan debu sekalipun



Apapun yang kau  hembus
Dan kau campak dilorong sepi
Aku tak perduli
Aku tetap kan tiba menuju  kesana
Karena,
Aku bukan pecundang!



Aku….
Aku kan menjamah semua sisa yang tertinggal
Dan menautkan semua yang tersisa sebagai bagian dari kepemilikanku


Aku….
Aku tak mengambil apapun yang bukan untukku


Aku…
Aku hanya mencari apa yang kupunya
Dan apa yang telah hilang meski hanya berupa noktah sekalipun


Dan….
Disitulah aku dan harga diriku ada


Dan….
Itulah bedanya anatara aku dan dirimu…..!